Sejak usia 4 atau 5 tahun, Anthony sudah terlibat dalam dunia bulu tangkis indonesia dan dunia, diperkenalkan oleh sang ayah. Kenangan awal ini membentuk dasar dari perjalanan hidupnya yang kini dipenuhi dengan olahraga tersebut.
“Di tempat Papa, saya diajak bermain dengan teman-temannya, dan ada satu klub bulu tangkis kecil. Papa berpikir mungkin saya harus mencoba bergabung di klub tersebut,” kata Anthony, mengenang awalnya menekuni bulu tangkis.
“Pada usia 13 atau 14 tahun, saya benar-benar fokus pada bulu tangkis, berlatih dengan sungguh-sungguh sambil tetap menyelesaikan pendidikan. Setiap pagi sampai siang saya di sekolah, kemudian setelah itu, saya istirahat sebentar. Di sore hari, saya kembali berlatih,” ungkap Anthony.
Anthony sadar akan budaya bulu tangkis yang kuat di Indonesia. Indonesia dikenal sebagai salah satu kekuatan bulu tangkis dunia dan terus melahirkan bintang-bintang prestasi.
Saat bulu tangkis pertama kali masuk Olimpiade, Indonesia langsung memenangkan dua medali emas melalui Susy Susanti dan Alan Budikusuma. Rudy Hartono juga tetap menjadi legenda bulu tangkis tunggal putra dengan delapan gelar di All England.
Tekanan untuk meraih prestasi tinggi selalu ada, terutama dari turnamen bergengsi seperti Olimpiade. Anthony sepenuhnya menyadari tekanan tersebut, namun baginya, itu adalah bagian dari olahraga.
“Semua pemain merasakan tekanan yang sama. Mereka memiliki keinginan kuat untuk meraih juara di Olimpiade dan turnamen lainnya. Kami sudah terbiasa dengan tekanan tersebut. Saat bermain, selalu ada dorongan untuk menang, terutama saat kami bermain untuk negara,” kata Anthony.
Terkadang, Anthony juga merasakan stres saat mengalami kekalahan dalam sebuah turnamen. Untuk mengatasi stres tersebut, Anthony memiliki trik khusus.
“Saya suka makanan Indonesia. Tetapi jika kalah dalam pertandingan di luar negeri, saya pasti merasa stres. Daripada diam di kamar dan membiarkan pikiran berkembang, saya lebih suka keluar mencari makanan enak,” kata Anthony mengenai cara mengatasi stres setelah kekalahan.
Setelah hampir 20 tahun terlibat dalam bulu tangkis, Anthony menyadari betapa besar perubahan yang terjadi dalam hidupnya dan keluarganya.
“Saya dapat membantu keluarga dan menjadi berkat bagi mereka, semua karena bulu tangkis. Orang-orang mengatakan saya juga bisa mendapatkan banyak uang untuk membantu keluarga,” ujarnya.
Meskipun sudah mencapai puncak dunia bulu tangkis, Anthony masih memiliki banyak tujuan yang ingin dicapai.
“Masih banyak turnamen yang belum saya menangkan, seperti Indonesia Open, All England, Piala Thomas, dan Piala Sudirman. Namun, yang paling ingin saya capai adalah juara Asian Games dan Olimpiade. Semua pemain ingin meraih kemenangan, terutama dalam event multi-event yang bergengsi, seperti Asian Games dan Olimpiade,” tegas Anthony.