Warga Jawa Barat, terutama Bandung, menandai tanggal 14 Maret sebagai hari lahir Persib Bandung, klub yang mereka banggakan. Namun, sebagian juga meragukan asal usul tanggal tersebut sebagai hari jadi Persib.
Jika kita mengacu pada 14 Maret, maka hari ini, 14 Maret 2020, Persib berusia 88 tahun. Sejak awal berdirinya, Persib, atau Maung Bandung, telah menorehkan sejarah panjang yang bertahan hingga saat ini. Kali ini, mari kita telusuri sejarah dan perjalanan Persib.
Persib dan PSSI: Perjuangan untuk Bangsa Indonesia
Sejarah Persib tak dapat dipisahkan dari sejarah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Keduanya berjuang demi perjuangan bangsa Indonesia.
Pada sekitar tahun 1923, di Bandung berdiri perserikatan sepak bola bernama BIVB (Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond). Pada masa itu, seorang bernama Mr. Syamsudin memimpin BIVB.
BIVB menjadi salah satu dari empat perserikatan sepak bola yang terlibat dalam pendirian IVB (Indonesische Voetbal Bond) pada tahun 1927 di Surabaya. Perserikatan lain yang terlibat, antara lain SIVB (Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond), VVB (Vorstendlandsche Voetbal Bond), dan Hizboel Waton (Yogyakarta). Meskipun IVB ini gagal, namun dapat dianggap sebagai cikal bakal PSSI.
BIVB juga menjadi salah satu pendiri PSSI pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta. Pada masa itu, R. Atot Soerawinata adalah pemimpin Komisaris Djawa Barat di Bandung, bagian dari kepengurusan PSSI yang dipimpin oleh Ir. Soeratin.
Persib Berdiri pada 14 Maret 1933?
Setiap organisasi memiliki sejarahnya, begitu pula Persib sebagai salah satu organisasi. Namun, kita patut bersyukur karena Persib selalu merayakan hari jadinya setiap tahun pada tanggal “suci” 14 Maret (1933).
Perayaan ulang tahun Persib bukan tanpa alasan. Ini adalah cara untuk menegaskan bahwa Persib masih ada dan akan selalu dikenang. Ini juga merupakan cara untuk menyampaikan kisah sejarah Persib dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Namun, masyarakat pecinta Persib selalu ingin mengetahui sejarah klub mereka. Ini tidak hanya terjadi pada Persib, tetapi juga pada klub-klub lain di Indonesia. Dalam konteks Persib, keingintahuan ini sering kali dipicu oleh pergantian nama dari BIVB ke PSIB, dan kemudian menjadi Persib. Dalam catatan sejarah, Persib sering kali dianggap berdiri pada tanggal 14 Maret 1933. Namun, ada juga cerita bahwa BIVB “lenyap”, kemudian PSIB dan NVB melebur menjadi Persib pada tanggal tersebut.
Seorang yang berperan penting dalam PSSI Jawa Barat, Ibrahim Iskandar, menulis dalam “Sekilas Pandang Mengenai Persib” bahwa menurut keterangan BIVB adalah salah satu pendiri PSSI. Namun, kemudian BIVB hilang dan diganti namanya dengan PSIB. Saat itu, ia mendengar bahwa di Bandung tidak ada lagi bond dari bangsa Indonesia kecuali Persib. Kejadian ini disebut terjadi pada tanggal 14 Maret 1933.
Namun, tanpa menjelaskan lebih lanjut kelanjutan cerita, tiba-tiba muncul nama Persib pada surat panggilan mereka. Dengan demikian, Persib menjadi satu-satunya bond sepak bola di Bandung, menggantikan PSIB dan NVB. Tanggal 14 Maret 1933 menjadi penting untuk menunjukkan peristiwa tersebut.
Mengungkap Sejarah Persib
Seiring semangat “Sumpah Pemuda 1928” yang mendorong penggunaan bahasa Indonesia, BIVB kemudian mengubah namanya menjadi PSIB (Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung). Nama ini digunakan hingga tahun 1934.
Pada tahun 1934, nama Persib (Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung) mulai muncul. Nama ini bertahan hingga sekarang.
Sejak itu, sejarah sepak bola Indonesia hanya mencatat satu nama: Persib, bukan PSIB atau BIVB.
VBBO: Pesaing Persib
Di sisi lain, ada VBBO (Voetbal Bond Bandoeng en Omstreken), sebuah perserikatan sepak bola yang didirikan oleh orang-orang Belanda di Bandung. VBBO menjadi pesaing Persib dalam perjuangan memajukan sepak bola nasional.
Meskipun Persib sering bertarung dengan VBBO, tidak selalu begitu. Setiap perserikatan sepak bola memiliki dinamikanya sendiri. Sebagai contoh, klub intern VBBO seperti UNI (Uitspanning Na Inspanning) pernah berkonflik dengan VBBO sebagai perserikatan induk sehingga UNI keluar dari keanggotaan VBBO.
Meskipun demikian, pengalaman ini membawa keuntungan bagi Persib, karena keanggotaan mereka lebih luas. Hingga September 1937, Persib memiliki klub-klub intern anggotanya sendiri, seperti Diana, Merapi, Molto, OPI, Ran, Rea, Siap, Singgalang, Smeroe, dan Soenda. Namun, PS Sedar dikeluarkan dari Persib karena masalah keuangan dan keanggotaan yang kurang dari 45 orang.
Kongres PSSI 1936 di Bandung
Pada tahun 1936, Bandung menjadi tuan rumah Kongres PSSI. Acara ini berlangsung dari tanggal 30 Mei hingga 2 Juni 1936. Selama acara ini, juga diadakan kompetisi Perserikatan 1936 di Lapangan Tegallega, Bandung, yang menampilkan Persib, PSIS Semarang, dan Persis Solo.
Meskipun Persib tidak berhasil menjadi juara di Perserikatan 1936, mereka memperoleh gelar juara pada tahun berikutnya. Persib berhasil menjadi juara Perserikatan 1937 di Solo. Ini adalah gelar juara pertama Persib sejak berdirinya.
Demikianlah sejarah Persib, klub sepak bola yang menjadi kebanggaan masyarakat Bandung dan Jawa Barat, yang terus bertahan dan meraih prestasi dalam sejarah sepak bola Indonesia.